Rabu, 13 Oktober 2010

Tak lebih dari Kertas pembungkus kacang....

JARI-JARIKU LEBIH KERAS BERBICARA DARIPADA MULUTKU..
RASANYA PITA SUARAKU SEMAKIN TAK BERFUNGSI,..
MUNGKIN SUATU HARI NANTI SUARAKU TAK LAGI TERDENGAR
HANYA DAPAT DIBACA DAN TAK LAGI DI MENGERTI OLEH TELINGA..

PUISIKU JUGA SEMAKIN KURANG MAKNANYA..
TAK LAGI SEPERTI HARI KEMARIN.
RASANYA LEBIH BANYAK YANG HANYA MENJADI BARIS" TULISAN
DAN TAK LAGI BERGEMA DALAM BAIT" BACAANYA

MUNGKIN BARU KUSADARI...
PUISI-PUISIKU TAK LEBIH BAIK DARI KERTAS PEMBUNGKUS KACANG
HANYA BERTULISKAN KATA TAK BERMAKNA...
SULIT DIMENGERTI...
HANYA TERTERA TAK LAGI BERBICARA..
HANYA SEDIKIT DINIKMATI TANPA BISA DICERNA...

BANYAK KETAKUTAN YANG KUALAMI DALAM KEHIDUPANKU...
TAKUT TUA...
TAKUT GAGAL...
TAPI KETAKUTAN YANG PALING BESAR..
ADALAH TAKUT KEHILANGANMU....


Untuk seseorang yang membuatku merasa berarti...
"airmata bernilai ribuan kata maka hargailah airmata kekasihmu,
sebab mungkin tak ada lagi percakapan setelah itu"

Jumat, 08 Oktober 2010

Perbedaan Cinta antara Pria dan Wanita



Saya pernah membaca mengenai artikel yang menurut saya benar-benar perlu kita pertimbangkan
dalam memilih pasangan hidup kita. Artikel ini menggugah pandangan saya dalam memilih
dan memutuskan pasangan hidup. Saya beruntung membaca artikel ini, dan saya mau berbagi
dengan Saudara semua mengenai artikel ini. Semoga memberikan berkat juga untuk Saudara semua.



Cerita ini dibuat oleh seorang pria :
Adik wanita saya jatuh cinta pada seorang pria. Sayangnya pria ini mencintai wanita lain,
dan tidak berminat pada adik wanita saya, padahal adik saya cukup cantik, pandai dan baik. Adik saya berusaha menarik pria (A) tersebut dengan memberi perhatian, terkadang memasak untuk dia, dan lainnya. Tapi pria ini tetap tidak bergeming. Pada saat yang bersamaan, ada pria mencintainya.
Adik saya tidak tertarik dengan pria ini (B). B tidak peduli, dia tetap memberikan perhatian,
mau mendengarkan, memberikan hadiah-hadiah seperti bunga, coklat, dll. Sebetulnya ada
wanita lain yang mengejar pria B, tapi sayangnya si pria B tidak bergeming. Matanya hanya
melihat adik saya. Karena itulah, akhirnya adik saya memutuskan untuk menikah dengan pria B.
Setelah pernikahan, mereka dikarunia beberapa anak, dan adik saya makin lama makin bahagia. Suaminya selalu menempatkan dia pada urutan nomor satu, memberikan hadiah-hadiah dan kejuta-kejutan manis, memasak untuk dia, selalu ada sebagai tempat curahan, memberikan kebutuhan adik saya lahir dan batin. Tentunya sebagai wanita, adik saya menjadi jatuh cinta dan semakin cinta dengan pria tersebut.













Cerita kedua adalah teman wanita saya. 
Dia mencintai seorang pria (C). Pria C ini sangat ganteng.
Banyak menarik perhatian wanita, termasuk teman wanita saya. Dia mengejar pria ini tanpa mengenal lelah, memberikan perhatian, berkunjung ke rumah pria tersebut, bergaul dengan teman-temannya. Tapi pria C tidak mencintai teman wanita saya, dia mencintai wanita lain. Karena satu dan lain hal, akhirnya teman wanita saya berhasil menikah dengan pria C, walaupun pria ini tidak mencintai dia. Dia memiliki pria ini sekarang. Setelah pernikahan, wanita ini bertambah kurus, mukanya tidak berseri, dan selalu terlihat tertekan. Dalam pernikahannya, pria C tidak pernah memberikan perhatian,
terkadang pulang malam, dan mempunyai wanita lain dalam pernikahan.
Kehidupan pernikahannya tidak bahagia. Dia mencoba dengan menambahkan anak, tetap pria C ini tidak peduli setelah mereka mempunyai lebih banyak anak.
Hati dan pikiran pria ini selalu pada wanita lain, wanita yang dicintainya.
Kesimpulan yang saya dapat dari cerita ini adalah
Pria adalah mahkluk yang berinisiatif dalam percintaan, pria suka mengejar, dan mendapat.
Sedangkan wanita adalah mahkluk yang bisa belajar untuk jatuh cinta atau bisa jatuh cinta kemudian apabila diperlakukan dengan baik dan penuh cinta.
Jadi dalam pernikahan idealnya memang kedua pihak saling mencintai. Tapi jika tidak,
alangkah baiknya jika pria yang mencintai terlebih dahulu, karena cinta seorang pria tidak bisa dibangun.
Dan jika pria mencintai seorang wanita, percayalah memang dia akan menempatkan wanita tersebut seperti ratunya,
berusaha memberikan yang terbaik dan selalu berusaha membahagiakan wanita tersebut.












Sebagai wanita, ingatlah untuk memilih pria yang mencintai kita. Tentunya setidak menariknya seorang wanita, pasti setidaknya da seorang pria pernah menyatakan suka pada wanita tersebut.




Selasa, 05 Oktober 2010

--You and Me--


rindu menelikung, di sela hujan
menggoda untuk tetap tinggal
menuntaskan cerita yang telah usang
tentang asa yang mesti hilang
terarak waktu sudah berlalu
selalu meneguhkan janji hati
kau di kejauhan dan aku menjauh
tak beda, rasa ku masih sama
malam, sunyi, hujan, rindu
harusnya menjadi sebuah serenade
yang menghiasi kesendirianku
untuk menganyam lamunan
sepi menelikung, berteman hujan
mencipta rasa yang tak akan hilang
aku akan menjauh
hatiku tetap utuh



...Akhirnya Hujan turun juga....

Malam ini hujan menjumpai bumi.
Aroma tanah kering yang tersiram hujan menyeruak,
Aku mencium bau hangat.
Menatap air hujan yang berlomba menyirami tanah kering,
Ada kerinduan yang menyelip.

Aku tak pernah memikirkan kapan hujan akan turun,
Malam ini, hujan turun tiba-tiba…
Aku pun tak pernah memikirkan kapan seseorang akan datang,
Seperti hujan malam ini, engkau pun datang tiba-tiba…
Datang dan memenuhi ruang hatiku.

Menciumi hujan turun,
mengingatkanku akan hujan ciuman cintamu.
Aku kehilangan kata-kata ku ketika mendengar hujan ungkapan hatimu.

Merasakan tetesan hujan turun,
Aku ingin meneteskan kebahagiaan dalam hidupmu.
Seperti hujan yang hanya memiliki air untuk bumi,
Aku hanya memiliki diriku untuk dirimu.

Sesederhana hujan turun malam ini,
Begitu sederhananya dirimu.
Seperti segelas air yang jernih, hatimu terbaca jelas untukku,
Hati yang penuh cinta dan sayang....

Hujan malam ini sudah menuntaskan hasratnya membasahi bumi.
Rasa rindu yang menyelinap, menyisakan senyum dibibirku.
Hatiku berbisik sederhana, " Huuufftt...." 





..Antara Aku dan Hujan...

Untuk perasaan yang merangkum...
Sayang, kasih, rindu...
Ingin memiliki...
Saling membutuhkan...
Mereka menyebutnya " cinta "

Tapi tidak dengan hatiku..
Aku menyebutnya Hujan...
Perasaan yang menyejukkan...
Merindu di saat musim panas...
Membutuh di saat musim gugur...
Menyayang di saat mekar...
Berkasih di saat semi...

Aku menghujani-mu,
Rintiknya deras...
Semakin deras...
Menetes seirama degup jantung...
Mengalir deras laksana aliran darah...

Kan kusiapkan perahu penyelamat...
Jika hujanku semakin deras dan tak terbendung....
Membanjiri rumah hatimu....



Senin, 04 Oktober 2010

Lagu Banci yang Kau Benci

Waktu melenggang begitu saja, mengibas pada rentetan kebersamaanku denganmu. Sedikitpun ia tak sisakan pikiran untuk sekadar mengenang sisa wangi tubuhmu pada malam yang aku lewati sendiri. Maka, ketika rinduku padamu tak lagi temukan hulunya, aku mengais pada kenangan yang pertemukanku denganmu dalam duniaku sendiri; Satu-satunya dunia yang aku miliki tanpa seorangpun sanggup tinggali. Pun kamu.

Dan aku temukan: Lagu-lagu melankolis itu, lagu banci yang kamu benci . Warna gelap-terang yang kau sukai itu, warna jiwamu. Minuman kesukaanmu dengan bulir embun dingin di gelasnya, terteguk bibir indahmu. Tulisan tentang kerinduanmu nan puitis kepadaku, siratkan ketakutanmu akan pergiku. Masih banyak lagi…

Semua itu kembalikanmu kepadaku. Pada pelukanku yang tak pernah ingin melepasnya dan membiarkanmu berlalu.

Aku hanya rindu, jika itu yang ingin kamu tahu.



Di sepi masih saja namamu yang lenakanku pada buaian mimpi. Entah kenapa. Sepertinya ini kesengajaan yang kamu lakukan untuk tetap hidupkan lentera kecil yang nyalanya justru pernah ingin kau padamkan. Mungkin juga ini keburuksangkaanku kepadamu yang tak lagi inginkan aku kitari kiri kananmu.

Aku sadar bahwa tidak berbekas lagi semua rindu yang sempat tumpah melimpah. Seperti jejak kaki di pasir yang samar dan hilang ditelan tak lebih dari 2 sapuan ombak. Begitu mudahkah semua itu, sementara aku sibuk menata hati, membaris pikiran dengan sejuta usaha yang buatku –terlihat– tegar demi satu romantisme? Konyol!
Tapi bisa apa aku?


Sempat berasa sakit di ulu hati didera cerita bengis yang tersaji

…Now she’s gone
She didn’t even say goodbye
I guess she didn’t have the heart to try
She didn’t even have the guts to lie
Father time
Only you can turn the page
And close the curtain on this empty stage
Only you can take my pain away…

Hanya kamu!